Perintah perintah dalam menggunakan Aplikasi ffmpeg

Sekarang, kita akan membahas beberapa perintah penting bagi FFmpeg untuk edit audio dan video anda. Salin video atau audio anda dalam folder bin di mana Anda akan melakukan pengeditan video. ganti nama audio dan video menjadi inputaudio dan inputvideo.

1. Ekstrak Audio hanya File Video

Setelah Anda sudah menguji bahwa FFmpeg bekerja dengan baik kemudian ketik perintah berikut:

ffmpeg -i inputvideo.mp4 -vn -ab 128 outputaudio.mp3

Disini -vn dipakai untuk meng-extract audio dan -ab digunakan untuk menyimpan audio 128Kbps file MP3. Anda dapat mengubah bit rate ke 256Kbps atau sesuatu yang lain. Hanya mengubah nilai setelah -AB. Semua file output akan disimpan secara otomatis dalam folder bin jika anda mau menyimpan ditempat lain cukup tambahkan nama direktori dan folder anda akan menyimpan ataupun mengambil file, contoh

ffmpeg -i d:\inputvideo.mp4 -vn -ab 128 e:\outputaudio.mp3.

2. Mengekstrak Video dan menghilangkan Audio

Dalam perintah tertulis di bawah, -an digunakan untuk menghapus audio dari file video. Perintah adalah:

ffmpeg -i inputvideo.mp4 -an mutevideo.mp4

3. Mengubah ukuran File Video

Dalam perintah tertulis di bawah ini, -s (size) digunakan untuk mengubah ukuran video perintah file.

ffmpeg -i inputvideo.mp4 -s 640×480 -c:a copy resizedvideo.mp4

640×480 adalah ukuran yang akan di bentuk dan diubah menjadi file baru.

4. Menambah Poster Gambar ke Audio File

Anda dapat menambahkan gambar poster untuk file audio Anda dengan mudah dan output akan menjadi file video dengan gambar yang ditampilkan menjadi background pada music player anda. Ini benar-benar berguna ketika meng-upload file MP3 ke video hosting dan situs berbagi.
Anda harus menyalin gambar dalam folder bin. Kemudian jalankan perintah ini:

ffmpeg -loop 1 -i inputimage.jpg -i inputaudio.mp3 -c:v libx264 -c:a –strict experimental -b:a 192k -shortest outputfile.mp4

5. Memotong File video ke dalam Clip kecil

The -ss Mendefinisikan starting time stamp (waktu di sini mulai adalah 45 detik) dan t mengatakan total durasi waktu untuk klip. waktu untuk file kedua adalah 40detik.

ffmpeg -i inputvideo.mp4 -ss 00:00:45 -codec copy -t 40 outputclip.mp4

6. Split File Video ke Beberapa Bagian

Anda dapat menggunakan perintah split untuk membagi file video besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yaitu dengan perintah:

ffmpeg -i inputvideo.mp4 -t 00:00:59 -c copy part1.mp4 -ss 00:00:59 -codec copy part2.mp4

Berikut -t 00:00:59 merupakan bagian yang dibuat dari awal video sampai detik ke 59. -ss 00:00:59 menunjukkan waktu mulai untuk video. Ini berarti bahwa bagian-2 akan dimulai dari 59 detik dan akan berlanjut sampai dengan akhir file video asli.

7. Mengkonversi File Video dari Satu Format ke Format lain

Anda dapat melihat semua format yang didukung oleh FFmpeg dengan menggunakan perintah berikut:

ffmpeg -formats

Untuk mengkonversi file video dari satu format ke format lain, perintah berikut ini digunakan:

ffmpeg -i inputvideo.mp4 -c:v libx264 outputfilename.wmv

Perintah diatas adalah contoh ketika mengkonversi file .mp4 ke file .wmv.

8. Menggabungkan File Video

FFmpeg juga dapat bergabung beberapa video atau audio file dengan codec yang sama. Buat file text termasuk daftar semua file video masukan yang seharusnya digabung. File kunci diikuti dengan nama, path dan format file video. Tambahkan semua file dengan cara yang sama dalam file .txt dan menyimpan file ini Txt dalam folder bin.

filelist.jpg

Sekarang ketik perintah berikut untuk bergabung dengan file video:

ffmpeg -f concat -i file-list.txt -c copy outputfile.mp4

9. Memotong file Audio

Untuk tanaman bagian dari file audio, perintah berikut dapat digunakan:

ffmpeg -ss 00:00:15 -t 45 -i sampleaudio.mp3 croppedaudio.mp3

Di sini, -ss 00:00:15 adalah waktu file akan dipotong dan -t 45 adalah durasi dari file yang dipotong. jika file memiliki waktu 2menit atau 120 detik maka file baru akan dimulai di detik ke 15 dan berakhir di detik ke 60,

FFMPEG : Aplikasi edit audio dan video

FFmpeg adalah program komputer yang dapat merekam, mengkonversikan dan streaming audio dan video digital dalam berbagai format. FFmpeg merupakan aplikasi command line interface(CLI) yang terdiri dari kumpulan pustaka perangkat lunak bebas / open source. Termasuk libavcodec, library untuk audio codec / video codec yang digunakan oleh beberapa proyek lain, dan libavformat, library untuk audio / video mux kontainer dan demux kontainer. Nama proyek yang berasal dari grup video standar MPEG, di tambahkan “FF” untuk “fast forward”.

Ffmpeg berjalan seperti cmd pada windows. untuk mendapatkannya dapat didownload disini.

untuk mendownload ffmpeg anda dapat memilih versi o.s anda. untuk windows anda dapat memilih versi static untuk O.S windows 64 atau 32bit.

cara untuk menginstal ffmpeg pada windows:

  1. pastikan anda sudah memginstal 7zip atau winrar dilaptop andan untuk mengekstrak file yang sudah di download.
  2.  ekstrak ffmpeg static anda pada folder yang anda inginkan. jika berkas sudah diekstrak, maka anda akan mendapat hasil seperti dibawahffmpeg.jpg
  3. kemudian  anda akan menjalankan ff-prompt.bat. klik 2kali pada ff-prompt.bat. dan akan menghasilkan: ffmpe.jpg
  4. Anda siap melakukan pengeditan video dan audio anda.

Bidang Bidang pada Tubuh(Sagital, Coronal, Axial)

Seluruh dimensi dari tubuh manusia seperti yang terlihat dalam posisi anatomis, secara umum dapat dibagi melalui penggunaan bidang tubuh imajiner. Bidang ini membelah tubuh pada tingkat yang ditunjuk dari segala arah. Berikut empat bidang tubuh yang mendasar sebagaimana dimaksud dalam ilustrasi radiografi.

bidang tubuh.png

Sagittal Plane (Bidang Sagital)

Sagital plane adalah bidang yang membagi seluruh tubuh atau bagian tubuh ke dalam segmen dekstra (kanan) dan sinistra (kiri). Bidang ini merupakan bidang vertikal yang melalui tubuh dari depan ke belakang. Midsagittal Plane (MSP) adalah suatu bidang sagital tertentu yang melewati garis tengah tubuh dan membaginya menjadi dua bagian kanan dan kiri sama besar.

Coronal Plane (Koronal Bidang)

Coronal plane adalah bidang yang membagi seluruh tubuh atau bagian tubuh ke dalam segmen anterior (depan) dan posterior (belakang). Bidang ini melewati tubuh secara vertikal dari satu sisi ke sisi lain. Midcoronal Plane (MCP) adalah bidang koronal tertentu yang melewati garis tengah tubuh, membaginya menjadi dua bagian anterior dan posterior yang sama. Bidang ini sering disebut sebagai bidang midaxillary. Karena berimpit dengan axillary line.

Horizontal Plane (Bidang Horisontal)

Horisontal plane adalah suatu bidang melintang melalui tubuh atau bagian tubuh dan tegak lurus dengan bidang sagital dan koronal. Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian superior dan inferior. Seringkali disebut sebagai bidang transversal atau aksial.

Oblique Plane (Bidang miring)

Oblique plane adalah suatu bidang yang membagi tubuh atau bagian tubuh menjadi dua melewati bagian tubuh pada setiap sudut antara tiga bidang yang dibahas sebelumnya (Sagital, Coronal, dan Horizontal).

Pengolahan Citra di Matlab

Pengolahan citra pada MATLAB dapat dilakukan dengan cara mengisi fungsi pada bagian editor dengan memilih tombol editor yang ada pada task bar MATLAB seperti contoh editor MATLAB pada Gambar 2.9. Editor digunakan untuk menempatkan kode program pada GUI sebagai M-file.

Salah satu keunggulan dan keunikan MATLAB dalam pembuatan aplikasi adalah MATLAB handal untuk menampilkan data-data vektor atau matriks menjadi sebuah grafik, dapat juga digunakan untuk menampilkan data-data citra. Hal ini disebabkan data citra pada dasarnya berupa matriks warna dengan derajat keabuan tertentu yang biasanya bernilai 8 bit dengan rentang 0-255. Beberapa fungsi MATLAB yang dapat digunakan untuk menampilkan citra antara lain adalah imread, imshow dan imhist yang terdapat pada toolbox images processing.

  • Imread

Imread (images read) digunakan untuk membaca citra menjadi sebuah data matriks. Format citra yang dapat dibaca oleh MATLAB bermacam-macam seperti BMP, JPG, TIF, PNG dan sebagainya.

Contoh:

>>X = imread (‘64219.bmp’);

 

  • Imshow

Imshow (images show) digunakan untuk menampilkan data matriks menjadi sebuah gambar.

Contoh:

 

>>imshow (x);
  • Imtophat

Imtophat (images top-hat) digunakan untuk melakukan top-hat filtering, yaitu untuk menguatkan bagian atau daerah yang berwarna gelap berdasarkan nilai dari SE yang merupakan nilai strel.

Contoh:

>>im2 = imtophat(x, SE)

 

  •  Imbothat

Imbothat (images bottom-hat) digunakan untuk melakukan bottom-hat filtering, yaitu untuk menguatkan bagian atau daerah yang berwarna terang, berdasarkan nilai dari SE yang merupakan nilai strel.

Contoh:

>>im2 = imbothat(x, SE)

 

  • Imadd dan Imsubtract

Imadd (images add) dan imsubtract (images subtract) digunakan untuk menjumlahkan dan mengurangkan antar citra.

Contoh:

>>imadd(x, y);

>>imsubtract(x, y);

 

  • Rgb2gray

Rgb2gray digunakan untuk mengkonversikan citra berwarna menjadi hitam putih.

Contoh:

>>x2 = rgb2gray(x);

 

 

  • Medfilt2

Medfilt2 digunakan untuk melakukan median filter dua dimensi, yaitu membersihkan noise (derau) pada citra.

Contoh:

>>x2 = medfilt2(x);

 

 

  • Edge

Edge digunakan untuk deteksi tepi dengan berbagai metode. Metode-metodenya antara lain: Sobel, Roberts, Prewitt, LoG, dan Canny.

Contoh:

>>x2 = edge(x, ‘sobel’);

 

  •  Strel

Strel digunakan untuk membuat struktur elemen morfologi (bentuk).Misalnya, membuat bentuk diamond, disk dan lain-lain.Dipakai untuk bentuk penghapusan, penambahan atau sebagai perbandingan filter.Besarnya ukuran piksel tergantung pada nilai nominal pada fungsi tersebut.

Contoh:

>>SE = strel(‘disk’, 1);
  •  Imfill

Imfill (images fill) digunakan untuk mengisi daerah citra yang kosong seperti holes (lubang).

Contoh:

>>x2 = imfill(x, ‘holes’);

 

  •  Imerode

Imerode (images erode) digunakan untuk mengkikis tepi citra berdasarkan bentuk SE (hasil strel). Fungsi ini kebalikan dari fungsi imdilate.

Contoh:

>>x2 = imerode(x, SE);

Pengolahan Citra

Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer menjadi citra yang kualitasnya lebih baik.Pengolahan citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer. Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila (Bankman, 2000):

  1. Perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung di dalam citra.
  2. Elemen di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur.
  3. Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain.

Pengolahan citra digital adalah disiplin ilmu yang melahirkan teknik-teknik untuk mengolah citra agar dapat menghasilkan informasi sesuai dengan harapan dari suatu citra. Pengolahan citra digital dapat digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan analisis dalam berbagai bidang, seperti: kedokteran/medis, meteorologi, geofisika dan lain-lain.

Terdapat beragam operasi-operasi yang dapat dilakukan dalam pengolahan citra digital. Secara umum, operasi pengolahan citra digital dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai berikut (Rinaldi, 2004):

  1. Perbaikan kualitas citra (image enhancement)

Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan operasi ini, ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra lebih ditonjolkan. Contoh operasi perbaikan citra: penapisan derau (noise filtering), dan perbaikan tepian objek (edge enhancement).

  1. Pemugaran citra (image restoration)

Operasi ini bertujuan menghilangkan/meminimumkan cacat pada citra. Tujuan pemugaran citra hampir sama dengan operasi perbaikan citra. Bedanya pada pemugaran citra, penyebab degradasi gambar diketahui. Contoh-contoh operasi pemugaran citra: penghilangan kesamaran (deblurring) dan penghilang derau (noise).

 

  1. Pemampatan citra (image compression)

Jenis operasi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang lebih sedikit.Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan adalah citra yang telah dimampatkan harus tetap mempunyai kualitas gambar yang bagus.

  1. Segmentasi citra (image segmentation)

Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu.Jenis operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan pola.

  1. Pengorakan citra (image analysis)

Jenis operasi ini bertujuan untuk menghitung besaran kuantitif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya.Teknik pengorakan citra mengekstrasi ciri-ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi objek. Proses segmentasi kadangkala diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari sekelilingnya. Contoh-contoh operasi pengorokan citra: pendeteksian tepi objek (edge detection), ekstraksi batas (boundary) dan representasi daerah (region).

  1. Rekonstruksi citra (image reconstruction)

Jenis operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari beberapa citra hasil proyeksi.Operasi rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis.Misalnya, beberapa foto roentgendengan sinar X digunakan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh.

Citra analog dan digital

Citra

Menurut Sutoyo (2009), citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan.

1. Citra Analog

Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak di kertas foto, lukisan, pemandangan alam, hasil CT scan, gambar-gambar yang terekam pada pita kaset, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer sehingga tidak dapat diproses di komputer secara langsung.Oleh sebab itu, agar citra dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu(Sutoyo, 2009). Citra analog dihasilkan dari alat-alat analog, seperti video kamera analog, kamera foto analog, CT scan, dan lain-lain.

2. Citra Digital

Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer. Ada banyak cara untuk menyimpan citra digital di dalam memori. Cara penyimpanan menentukan jenis citra digital yang terbentuk. Beberapa jenis citra digital yang sering digunakan adalah sebagai berikut (Sutoyo, 2009):

  • Citra Binner

Banyaknya warna pada citra biner adalah dua, yaitu hitam dan putih. Dibutuhkan 1 bit memori untuk menyimpan kedua warna ini.

mono.jpg

Bit 0 = warna hitam

Bit 1 = warna putih.

  • Citra Grayscale (Skala Keabuan)

Banyaknya warna pada citra grayscale tergantung pada jumlah bit yang disediakan di memori untuk menampung kebutuhan warna ini.

Citra 2 bit mewakili empat warna dengan gradasi warna berikut:

biner.jpg
Citra 3 bit mewakili delapan warna dengan gradasi warna berikut:

3bit.jpg

  • Citra Warna (True Color)

Setiap piksel pada citra warna mewakili warna yang merupakan kombinasi dari tiga warna dasar (RGB = Red Green Blue). Setiap warna dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna mempunyai gradasi sebanyak 255 warna. Setiap piksel mempunyai kombinasi warna sebanyak 28.28.28 = 224 = 16 juta warna lebih.

 

Referensi:

Rinaldi Munir, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Penerbit Informatika, Bandung, 2004.

 

 

 

Cara membuat komputer aman dari flashdisk yang terjangkit virus

Berikut adalah cara mengamankan komputer anda tanpa anti virus dari virus-virus yang ada pada flashdisk:

  1. Cara ini dipakai untuk menangani agar komputer tidak terinfeksi oleh bermacam-macam virus. Yang menempel pada file atau folder di flshdisk.
  2. Tekan tombol windows+ R. Kemudian ketik notepad dan run.
  3. Pada notepad ketik:

c:/Windows/system32/attrib –s –h –r  /s /d  e:/*.*

c:/Windows/system32/attrib –s –h –r  /s /d  f:/*.*

c:/Windows/system32/attrib –s –h –r  /s /d  g:/*.*

c:/Windows/system32/attrib –s –h –r  /s /d  h:/*.*

c:/Windows/system32/attrib –s –h –r  /s /d  i:/*.*

pause.

  1. Save sebagai batch file: contoh antivirus.bat
  2. Cukup klik file antivirus.bat setiap memasukan flashdisk maka komputer anda akan aman dan file.

Keterangan perintah diatas.

c:/Windows/system32/ adalah tempat cmd pada windows anda

attrib adalah perintah pada cmd untuk merubah attribut file

–s –h –r adalah perubah atribut. s untuk sistem h untuk hidden, r untuk restricted.

 

Menghapus virus shortcut pada flashdisk atau computer.

Cara Menghilangkan Virus Shortcut & Cara Menampilkan File Hidden Dengan Attrib Super Hidden

Virus shortcut biasanya sering menyerang flashdisk, karena sering saling menukar file lewat flashdisk virus dengan mudah masuk ke dalam drive flashdisk. Virus shortcut yang sudah dimodifikasi dapat membuat file hilang atau terhidden ketika dibuka melalui komputer.

shortcutvirus.jpg

contoh virus shortcut.

Bagaimana cara mengatasinya ?

Cara pertama:

  1. Pertama kita masukan flashdisk ke komputer / laptop
  2. Buka Command Prompt ( Start -> ketik CMD -> klik kanan “Run As Administrator” )
  3. Masukan command attrib : attrib –s –h –r /s /d f:/*.*

Attrib adalah command cmd untuk merubah attribut file atau folder dengan semua extensi(*) pada direktori f dengan merubah –s atau file yang terhubung dengan sistem, -h file yang terhidden, -r untuk merubah file yang dibatasi penggunaannya dengan parameter /d directory.

untuk direktori yang berbeda cukup ganti nama direktori tempat virus berada. contoh pada direktori z: attrib –s –h –r /s /d z:/*.*

  1. Tunggu sampai proses pengembalian data selesai
  2. Jika proses pengembalian telah selesai, hapus file yang ber extension .exe atau shortcut. Untuk file hidden dapat dibackup terlebih dahulu sebelum menghapus folder yang dihidden oleh virus.

 

Cara kedua:

  1. Jika anda memiliki usb otg untuk android atau apapun device anda yang bukan Windows.
  2. Cukup sambungkan usb yang terjangkit virus kemudian hapus file shortcut virus tersebut.
  3. Coba cek dengan menghubungkan flashdisk tersebut ke komputer, jika file yang anda curigai sudah hilang maka flashdisk anda aman.
  4. Cara ini tidak akan membuat device mobile anda terjangkit virus karna virus ditujukan untuk operasi sistem spesifik(tidak untuk bermacam macam operasi sistem).

 

semoga bersih.

 

Data, metode pengumpulan data, sample dan populasi

PENGERTIAN DATA

Data adalah catatan atas kumpulan fakta Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi. intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.

CARA PENGUMPULAN DATA


1.Metode Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:


a. Observasi.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, obsevasi dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedaakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

Macam-macam observasi:

  • Observasi Partisipatif. Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti.

  • Observasi Terus Terang atau Tersamar. Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.

  • Observasi tak Berstruktur.Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas


b. Wawancara merupakan teknik yang digunakan dengan bertanya langsung pada responden, dan terdapat 2 unsur wawancara yaitu wawancara secara langsung dan tak langsung.

c. Angket kuesioner.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan angket yaitu isi dan tujuan pertanyaan, bahasaa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan yang tidak mendua, tidak menanyakan hal yang sudah lupa, pertanyaan yang tidak mengarahkkan, panajang pertayaan dan urutaan pertanyaan

Macam-macam kuisioner :

  • Kuesioner tertutup. Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

  • Kuesioner terbuka. Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.

  • Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup. Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

  • Kuesioner semi terbuka. Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

d. Studi dokumen .
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian.

Pengertian variabel

Variabel adalah konsep yang memiliki keragaman nilai.Tentang hal ini perlu diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan atau dirumuskan berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan berdasarkan kajian pustaka

POPULASI DAN SAMPEL

1. Definisi

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti.

Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.

Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan.

2. Jumlah Sampel

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.

Besaran atau jumlah sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

B. Tabel Isaac dan Michael

Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki. (Download Tabel)

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara

umum terbagi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.

A. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel random sampling, proportioate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling.

1. Simple random sampling

Teknik adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.

Misalnya :

Populasi adalah siswa SD Negeri XX Jakarta yang berjumlah 500 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar 5% sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 205.

Jumlah sampel 205 ini selanjutnya diambil secara acak tanpa

memperhatikan kelas, usia dan jenis kelamin.

2. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi.

Misalnya, populasi adalah karyawan PT. XYZ berjumlah 125. Dengan rumus Slovin (lihat contoh di atas) dan tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel adalah 95. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian (marketing, produksi dan penjualan) yang masing-masing berjumlah : Marketing : 15

Produksi : 75

Penjualan : 35

Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masinng bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan

Marketing : 15 / 125 x 95 = 11,4 dibulatkan 11

Produksi : 75 / 125 x 95 = 57

Penjualan : 35 / 125 x 95 = 26.6 dibulatkan 27

Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 + 57 + 27 = 95 sampel.

Teknik ini umumnya digunakan pada populasi yang diteliti adalah keterogen (tidak sejenis) yang dalam hal ini berbeda dalam hal bidangkerja sehingga besaran sampel pada masing-masing strata atau kelompok diambil secara proporsional untuk memperoleh

3. Disproportionate Stratified Random Sampling

Disproporsional stratified random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified random sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ketidakproporsionalan penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang proporsional pembagiannya.

Misalnya, populasi karyawan PT. XYZ berjumlah 1000 orang yang

berstrata berdasarkan tingkat pendidikan SMP, SMA, DIII, S1 dan S2.

Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu:

SMP : 100 orang.


SMA : 700 orang.


DIII : 180 orang.

S1 : 10 orang.

S2 : 10 orang.

Jumlah karyawan yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak seimbang (terlalu kecil dibandingkan dengan strata yang lain) sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel.

4. Cluster Sampling

Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing-masing daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.

Contoh :

Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMU. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :

Tahap Pertama adalah menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 10 Provinsi yang akan dijadikan daerah sampel.

Tahap kedua. Mengambil sampel SMU di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMU tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMU yang dijadikan

Sumber:

https://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2013/04/19/pengertian-cara-pengumpulan-dan-jenis-jenis-data-dan-sample/

https://id.wikipedia.org/wiki/Data

http://kingilmu.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-dan-metode-pengumpulan-data.html

https://putratok.wordpress.com/2012/11/19/selamatkan-orang-hutan-di-kalimantan/

https://nrobi968.wordpress.com/2012/12/11/datavariablepopulasi-dan-samplehipotensis/

Karya Ilmiah, Karya non-Ilmiah, Karya semi Ilmiah

PENGERTIAN KARYA TULIS

Karya tulis merupakan hasil karangan dalam bentuk tulisan yang merupakan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu dan disusun secara sistematis.

Karya tulis terdiri dari dua kata yaitu karya dan tulis. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan kata Tulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah huruf atau angka yang dibuat dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya), bersurat (yang sudah disetujui), yang ada tulisannya.

Dari pegertian KBBI dapat kami simpulkan bahwa karya tulis merupakan hasil karangan dalam bentuk tulisan atau karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis. Karya tulis juga dapat dikatakan tulisan yang membahas masalah tertentu berdasarkan pengamatan secara sistematis dan terarah.

Ada yang mengatakan karya tulis itu sebagai gagasan seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan . Dari berbagai pengertian yang ada pada dasarnya mempunyai arti yang sama namun dapat disimpulkan bahwa karya tulis merupakan hasil karya seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

JENIS KARYA TULIS


Karya tulis dibedakan menjadi 3, yaitu karya tulis ilmiah, karya tulis non ilmiah, dan karya tulis semi ilmiah(populer).

1. Karya Tulis Ilmiah.

Karya tulis ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Karya tulis ilmiah dikategorikan ke dalam 11 macam, di antaranya:

  • Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
  • Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
  • Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
  • Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
  • Surat pembaca adalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
  • Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
  • Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas: ¡900-2000.
  • Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
  • Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
  • Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
  • Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.

Ciri dari karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:

  1. Objektif.

    Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya

  2. Netral.

    Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

  3. Sistematis.

    Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

  4. Logis.

    Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

  5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).

    Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

  6. Tidak Pleonastis.

    Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

  7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

Sikap Ilmiah

Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.

Sikap-sikap ilmiah meliputi:

a.Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatutidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.

Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.

b.Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.

Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.

c. Berhati terbuka, artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.

d. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.

Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.

e. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.

f. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

g. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

h. Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

 

 

Karya Tulis Semi Ilmiah

Karya tulis semi Ilmiah adalah karya tulis ilmu pengatahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karya tulis non-ilmiah. Maksud dari karya tulis non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Ciri-ciri karya semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :

  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
  • Fakta yang disimpulkan subjektif;
  • Gaya bahasa formal dan popular;
  • Mementingkan diri penulis;
  • Melebih-lebihkan sesuatu;
  • Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.

Contoh karya tulis ilmiah populer, contohnya seperti :

  1. Artikel

    Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

  2. Resensi
    Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.

  3. Resume atau ringkasan

  4. Sinopsis
    Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi

Karya Non Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:

  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi.

  • Fakta yang disimpulkan subyektif.

  • Gaya bahasa konotatif dan populer.

  • Tidak memuat hipotesis.

  • Penyajian dibarengi dengan sejarah.

  • Bersifat imajinatif.

  • Situasi didramatisir.

  • Bersifat persuasif.

  • Tanpa dukungan bukti.

contoh karya tulis non ilmiah, diantaranya adalah :

  1. Dongeng
    merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.

  2. Cerpen
    cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.

  3. Novel
    Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita.

  4. Drama
    Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.

  5. Roman
    Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

 

 

Sumber :

http://menulis-makalah.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-jenis-karya-tulis.html

https://pungkiindriyonoblog.wordpress.com/2015/05/06/karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/

https://ylestari3.wordpress.com/2013/11/02/pengertian-ciri-jenis-dan-contoh-karya-tulis/

SIKAP ILMIAH.